Header Ads

ads header

Breaking News

PUASA DI BULAN MUHARRAM ADALAH PUASA TERBAIK SETELAH PUASA RAMADHAN




Alhamdulillah, Jum’at ini kita memasuki tahun baru Islam, 2 Muharrom 1442 H. Kita bersyukur kepada Allah SWT atas kesempatan hidup yang masih diberikan kepada kita. Semoga kita dapat melaksanakan risalah Islam dengan ikhlas dan benar, sesuai yang dicontohkan Uswatun Hasanah kita, Nabi Muhammad SAW. Kita juga harus terus sabar, menguatkan kesabaran serta ikhtiar dan tawakkal keluar dari pandemi Covid-19 dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan diniatkan ibadah. 

    Keutamaan bulan Muharram adalah disunnahkannya Puasa Tasu’a dan Puasa Asyura pada bulan ini. Bahkan puasa tasu’a dan asyura, nilainya menjadi puasa yang paling mulia setelah Ramadhan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

“Puasa yang paling mulia setelah puasa Ramadhan adalah (berpuasa) di bulan Allah, Muharam” (HR. Muslim)

Secara khusus, Rasulullah SAW menyebutkan keutamaan puasa ‘asyura dalam sabda beliau:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِي اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ قُرَيْشًا كَانَتْ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ ثُمَّ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِصِيَامِهِ حَتَّى فُرِضَ رَمَضَانُ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ شَاءَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ شَاءَ أَفْطَرَ

[متفق عليه]

Dari ‘Aisyah r.a. (diriwayatkan) bahwa orang-orang Quraisy pada zaman Jahiliah melakukan puasa ‘Asyura’, kemudian Rasulullah saw memerintahkan agar melakukan puasa ‘Asyura’ tersebut sehingga diwajibkan puasa Ramadan, dan Rasulullah saw mengatakan: Barang siapa yang ingin melakukan puasa ‘Asyura’ silahkan, dan barang siapa yang tidak ingin melakukannya silahkan berbuka. (Hadsi muttafaq ‘alaih)

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ  {رواه مسلم}

“Dari Abi Qatadah al-Anshari, bahwasanya Rasulullah SAW ditanya tentang puasa ‘Arafah, lalu ia bersabda:”Puasa ‘Arafah itu dapat menghapuskan dosa (selama dua tahun), yakni satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Adapun puasa ‘Asyura (10 Muharram) dapat menghapus kan dosa selama setahun yang telah berlalu” (HR. Muslim)

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِي اللهُ عَنْهُ قَالَ حِينَ صَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ

[رواه مسلم وأبو داود]

Dari Ibnu Abbas r.a. (diriwayatkan bahwa) ia menerangkan: Ketika Rasulullah saw berpuasa pada hari Asyura’ dan menyuruh para sahabat juga berpuasa, maka mereka berkata: Wahai Rasulullah, hari Asyura’ itu adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani. Maka Rasulullah saw bersabda: Kalau demikian, Insya Allah tahun depan kita berpuasa [juga] pada hari yang kesembilan. Ibnu Abbas melanjutkan ceritanya: Tetapi sebelum datang tahun depan yang dimaksud, Rasulullah saw telah wafat. [HR Muslim dan Abu Dawud]. 

Berikut jadwal dan niat puasa Tasu'a dan 'Asyura :

Puasa Tasu'a

Puasa di bulan Muharrom  adalah puasa Tasu'a yang dilakukan pada 9 Muharrom 1442 H, atau bertepatan dengan Jum'at 28 Agustus 2020. Berikut bacaan niat Puasa Tasu'a 

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatit Tasu‘a lillahi ta‘ala. 

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT."

Puasa 'Asyura

Menjalankan Puasa 'Asyura di bulan Muharrom  yang dilakukan pada 10 Muharrom 1442 H atau bertepatan pada hari Sabtu, 29 Agustus 2020 menjadi ibadah sunah lain yang sebaiknya dijalankan muslim. Puasa 'Asyura dilakukan seperti puasa lain yang diawali niat

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati asyura lillahi ta‘ala. 

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."

Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran penting pada bulan Muharram sehingga dimudahkan dalam memahami dan mengamalkanya.  Aamiin

Tidak ada komentar