Header Ads

ads header

Breaking News

SD Muhammadiyah Bogor Ditunjuk Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga (DIKPORA) Gunungkidul Untuk Memberikan Penerapan MBS

 

PLAYEN - SD Muhammadiyah Bogor ditunjuk DIKPORA Gunungkidul untuk memberikan penerapan MBS. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan paradigma baru pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah (pelibatan masyarakat) dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. 

Pendidikan dan pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) ini dilaksanakan di Dinas Pemuda Dan Olahraga Gunungkidul, dengan jumlah peserta sebanyak 50 kepala sekolah SD se-Gunungkidul mengikuti kegiatan ini. yang ditunjuk DIKPORA sebagai narasumber adalah Indah Haryani, S.Pd. selaku kepala sekolah SD Muhammadiyah Bogor. Pendidikan dan pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian sekolah melalui pemberian kewenangan yang lebih besar dalam mengelola sumber daya sekolah, dan mendorong keikutsertaan semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah dalam pengambilan keputusan untuk peningkatan mutu sekolah.

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dicapai melalui dua unsur, yaitu proses dan komponen manajemen sekolah yang efektif. Ditinjau dari proses, aktivitas MBS terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Dari sudut pandang komponennya, MBS terdiri atas manajemen: (1) kurikulum dan pembelajaran, (2) peserta didik, (3) pendidik dan tenaga kependidikan (4) pembiayaan, (5) sarana dan prasarana, (6) hubungan sekolah dan masyarakat, serta (7) budaya dan lingkungan sekolah.

Kunci sukses Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)  sangat bergantung pada peran kepala sekolah dan guru sebagai entrepreuneur. Kepala sekolah dan guru dapat mengidentifikasi dan memecahkan masalah dengan caranya sendiri yang unik, dan secara bersama-sama menghimpun informasi dan membuat pilihan sesuai dengan kondisi yang ada di sekolah. . Kepala sekolah dan guru dapat mengelola dana dengan baik, mengontrolnya dan melaporkannya secara akuntabilitas. Delegasi tugas berjalan dengan baik hingga ke jenjang terendah di satuan pendidikan mereka. Perolehan belajar peserta didik menjadi fokus agar tidak ada peserta didik yang dirugikan. Budaya sekolah dibangun sebagai komunitas pembelajaran yang selalu haus akan ilmu dan selalu belajar. Peran serta orangtua dan masyarakat terlibat dalam berbagai aktivitas sekolah sehingga terbangun kepercayaan yang baik. Manajemen yang baik akan menjadi lahan subur bagi berkembangnya budaya sekolah yang baik dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Tidak ada komentar