Header Ads

ads header

Breaking News

Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) Begini Tenggapan Siswa SD Muhammadiyah Bogor

Pemerintah mendorong Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) digelar pada wilayah zona Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1-3. Salah satunya di wilayah Kabupaten Gunungkidul, kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) ini mulai dilaksanakan di pertengahan bulan September ini. Berdasarkana surat edaran dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga nomor: 443/2736/UM tentang Pelaksanaan Pembelajaran Pada Satuan Pendidikan di Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3 Corona Virus Disease 19 di Kabupaten Gunungkidul, SD Muhammadiyah Bogor mulai melaksanakan kegiatan PTMT ini.

Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) yang dilaksanakan di SD Muhammadiyah Bogor ini tentunya sudah mendapat persetujuan dari  Komite SD Muhammadiyah Bogor dan Paguyuban Orang Tua (POT). Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) yang dilaksanakan di SD Muhammadiyah Bogor juga menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Mulai dari siswa sebelum memasuki area sekolah harus cuci tangan atau menggunakan handsanitizer, cek suhu, menggunakan masker, jaga jarak, dan tidak berkerumun. Selain itu, selama satu minggu sekali juga diadakan penyemprotan disinfektan di ruang-ruang kelas dan lingkungan SD Muhammadiyah Bogor.

SD Muhammadiyah Bogor tentunya tetap menerapkan yang namanya sekolah layanan. Jadi, semua murid di SD Muhammadiyah Bogor yang hendak sekolah tatap muka perlu mendapatkan izin dari orang tua dan dengan keadaan sehat. Apabila belum ada izin dari orang tua, maka diperkenankan untuk tetap melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

“Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) ini berangkat dari izin orang tua. Jadi mereka tetap belajar dari rumah apabila tidak diizinkan untuk melaksanakan kegitan PTMT. Sekolah juga kami dorong untuk tetap optimal memberikan fasilitas belajar mengajar bagi siswa siswi yang belajar di rumah,” kata Ustadzah Indah Haryani, S.Pd selaku kepala sekolah SD Muhammadiyah Bogor.

Untuk memastikan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) terimplementasi dengan baik, berbagai upaya sudah dilaksankan oleh sekolah. Salah satunya selalu ada evaluasi kegiatan PTMT ini dari sekolah setiap minggunya. Kegiatan PTMT di SD Muhammadiyah Bogor dilaksankan 1 minggu full yaitu mulai hari Senin – hari Jumat, tentunya dengan pembagian 2 sesi setiap kelasnya. Sesi 1 dilaksanakan pukul 07.00 – 09.00 WIB, siswa yang berangkat yaitu siswa dengan absen 1-14. Sedangkan untuk sesi 2 dilaksanakan pukul 10.00 – 12.00 WIB, siswa yang berangkat yaitu siswa dengan absen 15-28. Durasi kegiatan PTMT ini dilakukan selama 2 jam. Pengantaran dan penjemputan siswa-siswi juga tentunya dibedakan untuk menghindari kerumanan. Siswa kelas 1 dan 2 diantar dan dijemput di gerbang utama, siswa kelas 3 dan 4 diantar dan dijemput di Balai Dusun Bogor, sedangkan siswa kelas 5 dan 6 diantar dan dijemput di gerbang sebelah barat gedung baru.

Dimulainya Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SD Muhammadiyah Bogor ini, meskipun secara terbatas, namun menghadirkan gairah dan semangat siswa, ustadz/ustadzah dan orang tua. Bagaimana tidak? Selama hampir 2 tahun mereka hanya bisa bertemu lewat online. Tak terbayangkan bahagia dan senangnya mereka bisa bertemu teman-teman satu kelas, apalagi dengan ustadz/ustadzah mereka. Semangat siswa ini diantaranya diungkapkan oleh Kalyca Kalya Sakhi Budiyanto, siswa kelas VI Ibnu Rusyd SD Muhammadiyah Bogor. Kalyca mengungkapkan senang dengan diadakannya PTMT ini. “saya senang sekali akhirnya pembelajaran tatap muka dimulai lagi walupun terbatas dan dibuat 2 sesi. Saya bisa bertemu dengan teman-teman, ustadz dan ustadzah. Selain itu, pembelajaran bisa jadi lebih jelas dan mudah dipahami walupun hanya berdurasi 2 jam tetapi bagi saya sangat bermanfaat sekali. Kedepannya semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan kami bisa belajar lagi seperti sebelum pandemi. Aamiin,” katanya dengan ceria ketika diwawancarai Selasa (28/9/2021).

Siswa lain yaitu Saifa Rahummatulah Hussein, siswa kelas 5 Ibnu Khaldun SD Muhammadiyah Bogor. “Alhamdulillah… setelah menunggu kurang lebih 2 tahun akhirnya sudah bisa masuk sekolah lagi. Senang karena bisa mendengarkan keterangan langsung dari ustadz/ustadzah. Namun ketika masuk kita juga harus tetap mematuhi prokes sekolah,” kata Saifa.


Oleh : Endah Narvika Sari, S.Pd

Tidak ada komentar