Kegiatan Pembelajaran Tahsin Tahfidz SD Muhammadiyah Bogor di Pondok Ar-Ruhamaa' Dengan Metode Ijtihad Fil Qiroah

Pembelajaran Al Qur’an ini sudah dimulai sejak hari senin 4 Oktober 202 1, pembelajaran ini diikuti oleh siswa kelas 3 dan kelas 4. Pembelajaran ini dilaksanakan selama sau pekan 2 kali tatap muka, yaitu pada hari senin dan jumat untuk kelas 4 dimulai pada pukul 15.30 – 17.00, sedangkan untuk kelas 3 dilaksanakan pada hari rabu dan jumat dimulai pada pukul 15.30 – 17.00

Mengapa SD Muhammadiyah Bogor memilih bekerjasama dengan Pondok Pesantren Ar Ruhamaa’?  

Ada beberapa alasan diantaranya adalah :

1. Pondok yang paling dekat jaraknya dengan SD Muhammadiyah Bogor

2. Pondok Pesantren Ar Ruhamaa lebih menekankan kualitas dari pada kuantitas

3. Memiliki ciri khas yaitu jilidnya menggunakan jilid terbitan sendiri yaitu jilid yang dikarang oleh pengasuh pondok pesantren yang pertama yaitu bapak KH. R Kusnadi. Jilidnya terdiri dari jilid 1 sampai jilid 9 dengan metode IJTIHAD FIL QIROAH

Dalam pembelajaran di Pondok Pesantren Ar Ruhamaa’ maka pondok menggunakan metode kuno diantaranya adalah: 

1. Metode Sorogan

Metode ini adalah berlangsungnya proses belajar mengajar secara face to face antara ustad dan santri, mengapa harus menggunakan metoe ini, karena dalam belajar Al Qur’an baik itu membaca maupun menghafal, seorang ustad harus memperhatikan gerak bibir santrinaya, dengan memperhatikan gerak bibir santri maka seorang ustad akan bisa mengetahui langsung bahwa bacaan santi itu benar atau salah, jika salah maka baik ustad maupunustazahnya akan memberikan contoh cara membaca dan bagaimana cara mengucapkan suatu huruf serta letak bibir, lidah maupun anggota mulut yang lainnya. Metode ini membutuhkan waktu lebih lama karena setiap santri harus maju satu – satu untuk setoran kepada ustad ustadzahnya

2. Metode Talaqqi Musyafahah

Metode ini seorang santri memperhatikan dan menirukan bacaan Al Qur’an (tanpa melihat mushaf) yang disampaikan oleh seotrang ustad secara langsung untuk mendapatkan bagaiman cara mengucapkan makhorijul huruf yang benar. Baca atau tahsin maka santri diwajib kan untuk melihat mushaf. Metode ini mensyaratkan santri dan ustad bertemu langsung atau tatap muka, metode ini bisa digunakan untuk belajar membaca atau menghafal Al Qur’an, jika itu menghafal maka santri tidak melihat mushaf tetapi jika santri itu mem

Dengan metode diatas maka diharapkan para santri yang belajar di Pondok Pesantren Ar Ruhammaa’ akan dengan cepat bisa membaca Al Qur’an dengan benar baik itu bagaimana cara keluarnya huruf atau makhorijul huruf maufun tajwidnya. Setelah santri itu bisa membaca dengan benar maka santri tersebut akan sanagat mudah dalam menghafal Al Qur’an karena sudah mempunyai modal membaca Al Qur’an dengan benar.

Oleh : Suparyati, S.Pd.I.